Rodagilas.com, Jakarta, 19 Juni 2025 – Setelah lebih dari dua dekade menjadi bagian dari tradisi petualangan komunitas GSrek Indonesia, perjalanan Magical Mystery Ride (MMR) resmi ditutup oleh GSrek Jakarta Chapter dengan cara yang tak kalah heroik: melintasi keras dan indahnya Sulawesi dalam satu rangkaian touring penuh emosi dan kejutan.
Diselenggarakan dari tanggal 26 Mei hingga 1 Juni 2025, MMR edisi terakhir ini bukan sekadar touring, tapi perjalanan penuh sejarah. Dengan rute sepanjang 1.213 kilometer dari Makassar, Toraja, Sidrap, hingga Soppeng, para peserta mengakhiri MMR dengan tawa, peluh, dan memori yang akan dikenang selamanya.
Sejak hari pertama, para rider sudah disambut dengan hujan deras di Makassar. Tapi seperti MMR yang kita kenal, tak ada tantangan yang membuat peserta mundur. Justru cuaca ekstrem jadi bumbu pembuka menuju rangkaian petualangan penuh rasa.
Tahun ini, MMR hadir dengan “tiga mystery track” yang menjadi ciri khas. Jalur menanjak dan berliku menuju Gunung Nona diselimuti kabut tebal, disusul trek menawan di Lembah Ollon yang eksotis, dan ditutup dengan jalan menantang penuh kerikil dan lumpur di kawasan PLTB Sidrap. Semuanya dirancang untuk menguji nyali dan menciptakan cerita.
“MMR bukan hanya soal touring, tapi juga simbol persatuan antar chapter. Dimulai sejak 2003, ini bukan sekadar event, tapi tradisi yang memperkuat koneksi kami lewat pengalaman berkendara yang orisinal,” ujar Hendra Saputra, Ketua GSrek Jakarta Chapter, mengenang momen penutupan dengan nada bangga sekaligus emosional.
Yang tak kalah mengejutkan adalah hadirnya Bonus Track di hari terakhir. Jalur tersembunyi ini belum pernah dilewati komunitas motor besar mana pun sebelumnya. Aspalnya manis di awal, lalu berubah jadi jalur lumpur alami yang bikin semua peserta memacu adrenalin untuk terakhir kalinya di bawah panji MMR.
Meski ekstrem, semua peserta sukses menyelesaikan rute ini tanpa insiden. Zero accident. Prestasi ini jadi bukti kuatnya persiapan panitia dan ketangguhan seluruh peserta dalam menjinakkan Sulawesi yang liar namun indah.
“Setiap hari kami bertiga — saya, Olin Nazaruddin, dan mas Sovan Drajad — selalu evaluasi jalur. Kami ingin peserta merasa puas dan happy. Dan puji syukur, semuanya berjalan lancar,” jelas Agus Utomo, alias mas Black, sang Track Master MMR’25.
Namun jangan salah sangka, berakhirnya MMR bukan berarti petualangan GSrek Jakarta selesai. Justru ini adalah transisi menuju semangat baru: Adventure Universe. Sebuah platform yang menghidupkan kembali semangat petualangan lewat program seperti Weekend Adventure, Ekspedisi Merah Putih, The Grand Tour 2, hingga GSrek Festival.
“Ini bukan perpisahan yang sedih. Ini selebrasi, ini titik balik. Kita berhenti sejenak, untuk mulai cerita baru yang lebih liar, lebih jauh, dan lebih menggigit,” tutup Hendra, menyiratkan bahwa meski MMR pamit, bara semangat GSrek akan tetap menyala.
Dengan hati penuh kenangan dan semangat baru yang membara, GSrek Jakarta Chapter menutup lembar epik Magical Mystery Ride — meninggalkan jejak sejarah yang tak tergantikan di jalanan Indonesia, dan terutama, di hati para petualang sejati.


